Home / News / Konstruksi Mulai Substitusi TambangKonstruksi Mulai Substitusi Tambang Posted on February 7, 2024 by transtel Peningkatan progres pembangunan infrastruktur di Kaltim seperti jalan, gedung, infrastruktur pendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) membuat sektor konstruksi memberi andil besar pada perekonomian Kaltim tahun lalu. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana mengatakan, konstruksi membukukan pertumbuhan tertinggi kedua, di bawah pengadaan listrik dan gas yang berhasil tumbuh 16,05 persen. Konstruksi berada di level 15,82 persen. Namun demikian, secara year on year (yoy) menjadi yang tertinggi, 12,63 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha konstruksi memberi andil 1,25 persen dari total pertumbuhan ekonomi Kaltim 2023 sebesar 6,22 persen. “Dipengaruhi oleh faktor domestik seperti peningkatan belanja pemerintah dan peningkatan aktivitas konstruksi seperti IKN, RDMP Balikpapan dan konstruksi lainnya,” ungkap Yusniar, Senin (6/2). Menyambut hal itu, Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Kaltim Bagus Susetyo menyebut jika angka tersebut merupakan kabar baik. “Sebenarnya, efek ini sangat positif bagi Kaltim, ada bidang lain yang prospeknya cukup bagus. Sehingga, efek dominonya ada pergerakan ekonomi di luar sektor pertambangan yang selama ini mendominasi,” bebernya. Dia menjelaskan, jika konstruksi dan perumahan menggerakkan hampir 175 bisnis ikutan. Mulai dari penyewaan alat, pembelian material bangunan, rumah sewa hingga sembako untuk pekerja. Memberi pengaruh besar. “Ini adalah sesuatu yang positif. Sebab, selama ini yang membuat pertumbuhan ekonomi itu kan di komoditas dan industri pengolahan bisa sampai 48 persen datanya. Konstruksi dan perumahan masih di bawah. Bicara IKN juga sampai sekarang investasinya sudah di atas Rp 40 triliun. Itu baru dari APBN, belum swasta. Itu yang mungkin memicu pertumbuhan ekonomi tinggi di Kaltim,” jelas Bagus. Pengaruh IKN begitu besar terhadap pertumbuhan ekonomi apalagi di bidang konstruksi. Walau pembelian material masih mengandalkan luar daerah seperti Jakarta hingga Surabaya. Pembangunan kawasan IKN dikatakan Bagus tidak hanya fisik, namun juga aspek lain seperti listrik dan air. Sementara, fasilitas tersebut yang menurutnya masih belum siap. Sehingga, ketika ada perpindahan penduduk untuk IKN, maka yang mesti bersiap adalah kota penyangga seperti Balikpapan dan Samarinda. Namun, memang hingga kini terkait perumahan, daya beli masyarakat setempat masih rendah. Pangsa pasar rumah komersial dibanding subsidi masih jauh. Rumah subsidi tetap jadi primadona. “Saya selalu optimistis, tidak pernah bicara pesimistis. Rumah adalah kebutuhan utama, masalahnya bangun rumah itu untuk laku cepat atau laku lama. Laku cepat ya rumah subsidi karena banyak peminatnya. Daya beli untuk rumah komersial masih rendah, kebanyakan repeat order dan bukan pembeli baru,” ujarnya. Untuk merangsang hal itu, salah satunya lewat efek domino dari adanya industri atau manufaktur yang mestinya dibangun di Kaltim. “Ini jadi pikiran pemerintah. Sehingga, terjadi perpindahan penduduk dan memberi imbas pada industri konstruksi dan turunannya termasuk perumahan,” tutupnya. (ndu/k15) sumber: https://kaltimpost.jawapos.com/utama/2384128672/konstruksi-mulai-substitusi-tambang